PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA PENGGAJIAN PEGAWAI DI
BADAN PERTANAHAN NASIONAL PEKANBARU DENGAN METODE BERORIENTASI OBJEK
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhui
Syarat-Syarat Untuk Ujian Akhir Semeter
STMIK-AMIK-RIAU
Oleh :
Nama : Mohammad Fahli
Hisbullah
Nim : 1210031802226
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK
INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AKADEMIK
MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER RIAU
2015
PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA PENGGAJIAN PEGAWAI DI
BADAN PERTANAHAN NASIONAL PEKANBARU DENGAN METODE BERORIENTASI OBJEK
Abstrak -
Pegawai merupakan salah satu hal penting dalam sebuah perusahaan,dimana pegawai
mempunyai perannan penting dalam aktivitas di kantor tersebut. Pegawai bekerja
memiliki hak untuk mendapatkan gaji. Oleh karena pentingnya pegawai maka kantor
harus memiliki data dan perhitungan gaji
pegawai yang lengkap. Pengelolaan data tersebut dilakukan oleh bagian Sumber
Daya Manusia dan Keuangan menggunakan Ms.Exel dan Ms.Word.
Tujuan
dari Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Penggajian Pegawai Di Badan
Pertanahan Nasional Pekanbaru Dengan Metode Berorientasi Objek yaitu untuk
merancang proses bisnis dari sisi sistem berjalannya dan mengusulkan proses bisnis
yang baru untuk membantu mempermudah proses pendataan dan perhitungan gaji
pegawai.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Di
era globalisasi ini dimana semua sudah menggunakan komputer sebagai sarana atau
alat bantu untuk melakukan pekerjaan kita sehari dalam bidang kesehatan,
pendidikan, bisnis, dan lain-lain. Untuk memajukan
suatu organisasi tersebut diperlukan pengelolaan sumber daya manusia, yang
dapat menghasilkan informasi yang tepat dan mudah. Informasi berpengaruh pada
kemajuan bisnis di sektor pemerintahan dan swasta. Informasi yang dihasilkan
adalah informasi yang berisi data-data dari organisasi atau yang lainnya.
Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat ini makan di butuhkan
sistem informasi yang bisa mempermudah pengerjaan dalam bidang-bidang tertentu
contohnya saja pada Badan Pertanahan Nasioanl Pekanbaru di mana membutuhkan
sistem pengolahan data penggajian pegawai. Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah
Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala. (Sesuai dengan Perpres No. 63 Tahun
2013).
Badan
Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan
secara nasional, regional dan sektoral sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Orientasi
Objek adalah kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu
entitas dan mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas tersebut. Pengertian
berorientasi objek berarti pengorganisasian perangkat lunak sebagai kumpulan
dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya. Konsep
fundamental dalam analisis sistem berorientasi objek adalah objek itu sendiri.
Pembuatan aplikasi sistem
ini dimaksudkan untuk mempermudah akses semua data penggajian pegawai di
Badan Pemerintahan Nasional Pekanbaru. Dari penjelasan diatas maka dalam
penelitian tugas akhir dengan mengambil judul “ PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA PENGGAJIAN PEGAWAI DI BADAN
PERTANAHAN NASIONAL PEKANBARU DENGAN METODE BERORIENTASI OBJEK ”.
1.2 Indentifikasi Masalah.
1.
Masih
susahnya menghitung penggajian pegawai.
2.
Cara
yang di lakukan masih manual dan lamaban pengerjaannya.
3.
Hasil
dari penggajian masih belum akurat dan masih banyak kekurangannya.
1.3 Rumusan Masalah.
1.
Apakah
sistem penggajian di Badan Pertanahan Pekanbaru sudah efektif ?
2.
Bagaimana
mempercepat pengerjaan dari pengolahan penggajian pegawai di Badan Pertanahan
Nasional Pekanbaru ?
1.4 Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian.
1.4.1 Tujuan Penelitian.
1.
Untuk
mengefektikan sistem penggajian di Badan Pertanahan Nasional Pekanbaru agar
tidak ada hambatan dalam menggaji para pegawai.
2.
Untuk
mempercepat pengerjaan penggajian pegawai dan mendapatkan hasil yang akurat
untuk menggaji pegawai di Badan Pertanahan Nasional Pekanbaru.
1.4.2
Manfaat Penelitian.
1.
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam perancangan sistem
penggajian pegawai bagi penulis dan kita semua.
2.
Membantu Badan Pertanahan Nasional Pekanbaru dalam mengolah data
sistem penggajian pegawai di dalam kantor pemerintahan agar lebih cepat dan
mengefisiensikan waktu yang ada.
1.5 Sistematika Penelitian.
1.
BAB
I. PENDAHULUAN.
Bab ini menjelaskan tentang Latah
Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian Dan
Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penelitian.
2.
BAB
II. LANDASAN TEORI.
Bab ini membahan tentang teori-teori dan juga tentang Tinjauan Studi
yaitu Tabel Literatur, Tinjauan Pustakan yaitu Landasan Teori, Perancangan,
Analisa Sistem, Orientasi Objek, Karakteristik Objek Dan Kelas Objek,
Metodologi Berorientasi Objek, Penerapan, Badan Pertanahan Nasional, Kerangka
Pemikiran.
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Studi
Pada
perancangan aplikasi sistem penggajian yang saya buat hanya tentang penggajian
yang ada di Badan Pertanahan Nasional Pekanbaru, yang dimana di gunakan untuk
perhitungan atau mengolah gaji yang di terima oleh para pegawai yang terlibat
atau yang berkerja di Badan Pertanahan Nasional Pekanbaru. Selain itu perancangan
aplikasi sistem penggajian ini tidak di peruntukan di bidang lainnya, serta
agar dapat mempermudah penggajian pegawai yang mungkin selama ini cara
pengerjaannya yang kurang tepat atau kurang bisa mengefektifkan waktu yang di
pergunakan, dan juga sebagai tolak ukur dalam penggajian pegawai di Badan
Pertanahan Nasional Pekanbaru.
Selain itu
jurnal-jurnal yang telah berada di table literatur ini sebagai pedoman dan juga
sebagai arahan untuk mengelengkapi atau memperbanyak teori-teori yang bisa mempermudah
pengerjaan perancangan ini, dan bisa juga sebagai perbedaan antara
perancangan-perancangan yang telah ada sebelumnya. Secara garis besar
kontribusi yang ada di dalam jurnal-jurnal yang telah di susun dalam tabel ini
ada yang sama dan juga ada yang tidak sama dengan jurnal yang lainnya, dan juga
dari tahun pembuatan jurnal tersebut bisa sama dan juga bisa berbeda dari
setiap jurnal yang di ambil.
Metode yang di
gunakan sama berorientasi objek dan juga ada penambahan-penambahan metode dari
setiap jurnal yang di ambil, di karenakan metode yang di butuhkan untuk
penetitian atau perancangan aplikasi sistem itu sendiri membutuhkan
metode-metode lainnya, yang bisa membantu pengerjaan dari penelitian atau
perancangan aplikasi sistem yang akan di buat oleh perancangan tersebut. Selain
itu metode yang di perlukan dalam perancangan aplikasi sistem penggajian ini
harus berhubungan dengan apa yang akan di rancang, yaitu tentang penggajian
pegawai, jadi metode yang di perlukan bisa mempermudah pengerjaan atau perancangan
aplikasi sistem yang di mana metode itu harus sesuai dengan penggajian pegawai.
Jika metode yang di pergunakan tidak tepat atau tidak semestinya metode itu di
gunakan dalam perancangan aplikasi sistem, maka akan terjadi kesalah yang bisa
merugikan dari perancangan itu sendiri, serta jika salah penempatan metodenya
hal-hal yang mungkin tidak terjadi bisa malah terjadi, oleh kar itu metode yang
di gunakan harus sesuai dengan perancangan aplikasi sistem yang akan di buat.
No
|
Tahun
|
Sumber
|
Judul Makalah
|
Nama Penulis
|
Masalah yang Diangkat
|
Teori yang digunakan
|
Kontribusi Penelitian
|
Penelitian Selanjutnya (kalau ada)
|
1.
|
2010
|
Seminar Nasional Informatika 2010
|
ANALISA PROSES BISNIS SISTEM PENGGAJIAN DAN PINJAMAN
PEGAWAI STUDI KASUS PERUSAHAAN INDUSTRI KERTAS
PT UNIPA DAYA
|
Ririn Ikana Desanti, Suryasari, Grecia Puspita
Gunawan
|
Saat ini proses pengelolaan data kepegawaian di
PT. Unipa Daya masih menggunakan catatan kertas (paperbased).
Dengan jumlah pegawai sekitar 300 orang, maka ada
beberapa kelemahan yang timbul akibat proses
pengelolaan data secara manual tersebut seperti
misalnya terjadi kesalahan dalam pencatatan data pegawai,
kesalahan pencatatan absensi pegawai yang bisa
menyebabkan kesalahan penghitungan gaji pegawai, dan masih
banyak lagi kesalahan lainnya.
|
Metode berorientasi objek yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
dengan cara observasi, wawancara, dan menganalisa
dokumen yang
berkaitan (document analysis).
|
1. Use case diagram rancangan sistem yang baru
2. Activity diagram proses mengelola data pegawai
3. Activity diagram ubah data pegawai
|
-
|
2.
|
2012
|
Jurnal Komputer
|
PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI
(STUDI KASUS: PT. SARI GAPERI JAYA HARMONI JAKARTA)
|
Yuda Sigit Sulistyo, H. Didin Syamsudin
|
Selama ini PT SARI GAPERI JAYA dalam menangani
data penggajian
pegawai
masih menggunakan sistem
manual yang dianggap belum
cukup efektif dan efisien
dalam menangani masalah penggaji-an yang jumlah
karyawannya ada ± 250 orang serta didasarkan
beberapa faktor, yaitu masih sederhananya data
yang diolah seperti pengolahan data pegawai yang
masuk, data golongan, data jabatan, tunjangan dan
bonus pegawai, pinjaman pegawai serta
potongan-potongan
pegawai.
|
metode
kepustakaan dan lapangan yang berorientasi
objek
|
1. Desain Input Data Golongan
2. Desain Input Data Jabatan
3. Menu Input Data
Golongan
4. Menu Input Data Pegawai
|
-
|
3.
|
2012
|
Jurnal STT-Garut All Right Reserved
|
PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PENGGAJIAN PETUGAS PEMUTUSAN DAN PENGAMBUNGAN LISTRIK DI PT. ABADI
|
Yogi Cahya Ramdani
, Eko Retnadi
, Rina Kurniawati
|
Berdasarkan proses penggajian di atas diperoleh keterangan bahwa
sistem yang sedang berjalan di
PT Abadi 123 dalam proses pencatatan data dan penghitungan gaji masih
disimpan dalam bentuk arsip, Hal
ini menyebabkan terjadinya redudansi data, proses perhitungan gaji
tidak efektif, dan proses penghitungan
bonus, tunjangan, potongan pajak dan asuransi antara pegawai yang satu
dengan pegawai yang lainnya
menjadi sulit dilakukan, serta informasi
mengalami kesulitan dalam penyajiannya.
|
Metodologi
berorientasi objek yang digunakan dalam perancangan program
aplikasi ini
mengadopsi metodologi waterfall,
|
1. Diagram Konteks Sistem Penggajian
2. Tabel 1 Deskripsi proses DAD Level Konteks Sistem
Penggajian
3. Tampilan Menu Utama Perangkat Lunak Penggajian
4. Tampilan Menu Login dan Ganti Password
5. Tampilan Menu Input Data Pegawai
|
-
|
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1
Landasan Teori
2.2.1.1 Perancangan
Menurut Sutabri (2004), Perancangan yaitu suatu prosuder untuk
mengkonversi spefikasi logis kedalam sebuah desain yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus di kerjakan. Perancangan ini
dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem selesai.
Menurut
Jogiyanto H.M (2001:196), Perancangan Sistem yaitu: “Perancangan Sistem dapat
didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi”.
Pengertian
perancangan sistem yang lain menurut Jogiyanto H.M (2001:196), yaitu :
“Perancangan sistem menentukan bagaimana
suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini
menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan
benar-benar memuaskan rancangan bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap
analisa sistem”.
2.2.1.2 Analisis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995), analisis sistem adalah
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Menurut Kristanto (2003), analisis sistem adalah
suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada,
mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.
2.2.1.3 Orientasi Objek
Menurut Susi Marlinsa (2013), Orientasi
Objek adalah kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas dan
mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas tersebut. Pengertian
berorientasi objek berarti pengorganisasian perangkat lunak sebagai kumpulan
dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya. Konsep
fundamental dalam analisis sistem berorientasi objek adalah objek itu sendiri.
2.2.1.4 Karakteristik Objek dan Kelas Objek
Setiap objek mempunyai identitas yang dapat diukur dan
memiliki nilai yang bertujuan untuk membedakan entitas antara satu objek dengan
objek lain. Pada objek terdapat sifat konkrit yang melekat pada identitas objek
tersebut yang berfungssi untuk membedakan setiap objek walaupun nilai
atributnya hampir sama atau identik. Objek yang terbagi dalam atribut, operasi,
metode, hubungan, dan makna yang sama akan membentuk sebuah kelas yang
merupakan wadah bagi objek yang dapat digunakan untuk menciptakan objek, atau
dengan kata lain suatu kelas objek menggambarkan kumpulan dari objek yang
mempunyai sifat (atribut), perilaku umum (operasi), relasi umum dengan objek
lain dan semantik umum. Fungsi kelas objek adalah mengumpulkan data (atribut)
dan perilaku (operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam satu grup. Objek Identitas berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu yang
membedakan entitas disebut Objek.Objek dapat kongkrit, seperti halnya arsip
dalam sistem, atau konseptual seperti kebijakan penjadualan dalam
multiprocessing pada sistem operasi. Setiap objek mempunyai sifat yang melekat
pada identitasnya. Dua objek dapat berbeda walaupun bila semua nilai atributnya.
Beberapa
istilah yang berhubungan dengan objek antara lain :
Atribut
Atribut menggambarkan data yang
dapat memberikan informasi mengenai kelas atau objek dimana atribut tersebut
berada.
1. Metode
Metode adalah subprogram yang
tergabung dalam objek bersama – sama dengan
atribut. Metode dipergunakan untuk pengaksesan terhadap data yang
terdapat dalam objek tersebut. Sering juga disebut sebagai procedure atau function.
2. Message
Message merupakan cara untuk
berhubungan antara satu objek dengan objek lain dengan cara mengikirimkan pesan
oleh suatu objek kepada objek tertentu.
3. Operasi
Fungsi di dalam kelas yang
dikombinasikan ke bentuk tingkah laku kelas suatu objek.
2.2.1.5 Metodologi Berorientasi Objek
Dalam metodologi berorientasi objek terdapat tiga cara
yang sering digunakan antara lain :
1. Encapsulation(Pengkapsulan)
Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang
lingkup program terhadap data yang diproses
Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek,
sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.
2. Inheritance (Pewarisan)
Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak
dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung.
Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek,
demikian seterusnya.
Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi
yang dimiliki bersama di antara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.
Suatu kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian
ditentukan spesifik menjadi subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan atau
mewarisi semua sifat yang dimiliki oleh kelas induknya, dan ditambah dengan
sifat unik yang dimilikinya.
Kelas Objek dapat didefinisikan atribut dan service
dari kelas Objek lainnya.
Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.
Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.
3. Polymorphism (Polimorfisme)
Polimorfisme yaitu konsep yang
menyatakan bahwa seuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda. Polimorfisme
mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkinmempunyai perbedaan dalam kelas
yang berbeda. Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang
pantas dalam merespon message yang sama.
2.2.2
Penerapan
2.2.2.1 Badan Pertanahan Nasional
Badan Pertanahan Nasional
(BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala. (Sesuai dengan
Perpres No. 63 Tahun 2013).
Badan Pertanahan Nasional
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara
nasional, regional dan sektoral sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
VISI DAN MISI
VISI:
Menjadi lembaga yang mampu
mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta
keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan
Republik Indonesia.
MISI:
Mengembangkan dan menyelenggarakan
politik dan kebijakan pertanahan untuk:
1. Peningkatan kesejahteraan rakyat,
penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan
kesenjangan pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.
2. peningkatan tatanan kehidupan
bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T).
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama
yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara
pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem
pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di
kemudian hari.
4.
Keberlanjutan
sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan
akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai
sumber kesejahteraan masyarakat. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan
jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat
secara luas.
ARTI LAMBANG/LOGO
Lambang Badan Pertanahan Nasional
adalah bentuk suatu kesatuan gambar dan tulisan terdiri dari:
·
Gambar 4
(empat) butir padi melambangkan Kemakmuran dan kesejahteraan. Memaknai atau
melambangkan 4 (empat) tujuan Penataan Pertanahan yang akan dan telah dilakukan
BPN RI yaitu kemakmuran, keadilan, kesejahteraan sosial dan keberlanjutan.
·
Gambar
lingkaran bumi melambangkan sumber penghidupan manusia. Melambangkan wadah atau
area untuk berkarya bagi BPN RI yang berhubungan langsung dengan unsur-unsur
yang ada didalam bumi yang meliputi tanah, air dan udara.
·
Gambar sumbu
melambangkan poros keseimbangan. 3 (tiga) Garis Lintang dan 3 (tiga) Garis
Bujur Memaknai atau melambangkan pasal 33 ayat 3 UUD 45 yang mandasari lahirnya
Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) nomor 5 tahun 1960.
·
Gambar
11(sebelas) bidang grafis bumi memaknai atau melambangkan 11 (Sebelas) agenda
pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI. Bidang pada sisi sebelah kiri
melambangkan bidang bumi yang berada diluar jangkauan wilayah kerja BPN RI.
·
Warna Coklat
melambangkan bumi, alam raya dan cerminan dapat dipercaya dan teguh.
·
Warna Kuning
Emas melambangkan kehangatan, pencerahan, intelektual dan kemakmuran.
·
Warna
Abu-abu melambangkan kebijaksanaan, kedewasaan serta keseimbangan.
0 komentar: